0852-2423-3315
chuexaza15@gmail.com
Majalengka, Jawa Barat, INA
blog-img
16/10/2021

PEMBUATAN BEDENGAN

Budi Priatna | Artikel Pertanian

Penulis : JAYA SUGIRO, SP

SMKN 1 CIPEUNDEUY SUBANG

Pada kesempatan ini saya mencoba menyusun sebuah artikel untuk bahan ajar pada mata pelajaran agribisnis tanaman sayuran. Artikel ini dikutip dari beberapa literatur yang sesuai dengan bahasan yang akan disampaikan,semoga bermanfaat.

A. Bedengan

Bedengan adalah area tanam atau tempat tumbuh tanaman yang sudah diolah disesuaikan dengan tanaman yang akan ditanamnya. Tanah yang sudah diolah ditata alur , bentuk dan ketinggiannya. Dengan kata lain bedengan atau guludan.

Menurut Undang,Husein Suganda dkk “ Dalam budidaya sayuran baik yang dilakukan di dataran rendah maupun di dataran tinggi,petani melaksanakan usaha taninya dalam bedengan atau guludan selebar 0,7-1,2 m. Bedengan atau guludan (raised bed) dibuat untuk lebih memudahkan pelaksanaan penanaman, pemeliharaan, dan panen. Selain itu, untuk menjaga kondisi aerasi tanah agar tetap baik. Diantara bedengan atau guludan biasanya dibuat parit atau saluran drainase “

Dari pengalaman di lapangan ukuran bedengan disesuaikan dengan beberapa hal yaitu:

1. Jenis tanaman

2. Kondisi tanah

3. Luas lahan

Jenis tanaman menjadi salah satu yang harus diperhatikan dalam pembuatan bedengan. Jenis tanaman yang harus diperhatikan yaitu berkenaan dengan perkembangan dan pertumbuhan perakaran.

Perakaran tanaman tumbuh dan berkembang dapat dilihat dari luas dan bentuknya tajuk tanaman. Tajuk tanaman terluar itu menjadi indicator jauhnya jangkauan perakaran. Bentuk tajuk tanaman semakin lebar maka pertumbuhan perakaran juga semakin lebar atau jauh dari pangkal batang.

Kondisi tanah yang dimaksud adalah mulai dari jenis tanah, kesuburan,dan bidang tanah (datar, miring atau kontur). Pada tanah yang datar pembuatan bedengan relative mudah. Sedangkan pada tanah yang bidangnya miring juga berkontur pembuatan bedengannya harus memperhatikan keselamatan lingkungan, agar tidak mengakibatkan terjadinya kerusakan lahan.

Lapisan olah yang sudah gembur ditata dibentuk bedengan. Lebar bedengan disesuaikan dengan kemampuan daya jangkau tangan saat melakukan pemeliharaan.

Gambar 1. Penataan Alur , Lebar dan Tinggi Bedengan

Tanah sebelum dibuat bedengan sudah diolah dan sudah diberi pupuk dasar jadi tanah tersebut sudah siap digunakan.

Bentuk bedengan disesuaikan dengan jenis tanaman. Ada model bedengan untuk single row (1 baris) tanaman. Ada juga bedengan untuk double row

(2 baris ) tanaman. Bedengan untuk single row cenderung lebih sempit permukaan bedengannya. Sedangkan bedengan yang double row akan lebih lebar dan cenderung datar permukaannya.

Gambar 2. Model Bedengan Single Row dan Doble Row

Gambar 3. Bedengan Single Row, Double Row dan Triple Row

Sumber gambar dari Peluangusaha.web.id

Gambar 4. Skema Ukuran Bedengan

Pada kondisi tanah berat dengan air tanah cukup rendah pembuatan bedengan harus lebih tinggi. Hal ini agar perakaran tanaman tidak tergenang air. Ukuran tinggi bedengan pada tanah tersebut bisa mencapai 50 cm – 70 cm

Cara pembuatan bedengan

  1. Pemetaan ukuran lebar bedengan, lebar saluran drainase dan arah bedengan
  2. Gunakan tali dan ajir untuk tanda dari ukuran tersebut baik lebar maupun panjang
  3. Naikkan atau gali tanah yang ada pada bagian saluran drainase
  4. Tempatkan tanah galian tersebut pada permukaan bedengan sambil diratakan dan dirapikan
  5. Atur tinggi bedengan sesuai kebutuhan tanaman dan kondisi jenis tanah
  6. Saluran drainase usahakan rata permukaannya agar air tidak menggenang
  7. Buatlah saluran drainase keliling untuk kelancaran pembuangan air

 

B. Tujuan pembuatan bedengan

Pembuatan bedengan dilakukan untuk pengaturan masuknya sinar matahari dan perawatan tanaman. Dengan sinar matahari yang cukup maka tanaman dapat melakukan proses fotosintesis dengan baik Bedengan dibuat bertujuan untuk mempermudah perawatan tanaman. Sehingga tidak ada bagian tanaman yang terlewat mendapatkan pemeliharaan. Keterbatasan jangkauan tangan manusia menjadi hal yang dipertimbangkan. Lebar bedengan 100 cm untuk tanaman sayuran agar tanaman dari sisi kiri atau sisi kanan dapat dijangkau saat pemeliharaan.

Tinggi bedengan agar pertumbuhan dan perkembangan akar tidak terhambat. Rongga – rongga udara tidak terisi air akibat tergenang. Dengan demikian tanaman cukup mendapatkan udara dari dalam tanah.

Diantara bedengan perlu dibuat jalur drainase bertujuan agar air permukaan dapat mengalir dengan lancar. Adanya jarak antar bedengan yang disebut jalur drainase juga memberikan sinar matahari dapat menjangkau tanaman yang berada di bagian dalam bedengan. Tanaman terkena sinar matahari baik dari sisi kiri maupun kanan tanaman.

Gambar 5. Pembuatan Saluran Drainase

DAFTAR PUSTAKA

https://lancangkuning.com/post/33936/ruang-lingkup-karakteristik-dan-persyaratan-tumbuh-tanaman-sayuran.html

https://bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf

By Pustaka Petani. 2017: Pembiakan Tanaman. https:/ebook.banyuwangikab.go.id/files/pembiakantanaman/files/basic-html/page60.html

Panduan Praktis Bertanam Sayuran.

https://www.menanamtanaman.com/2014/04/panduan

http://www.climate4life.info/2018/08/menentukan-suhu-udara-suatu-tempat-berdasarkan-ketinggiannya.html

Syarat Tumbuh Tanaman Cabe. https://petaniquick.com/syarat-tumbuh-tanaman-cabe/

Teknik Budidaya Tanaman Tomat.

http://www.bbpp-lembang.info/index.php/arsip/artikel/artikel-pertanian/588-teknik-budidaya-tanaman-tomat-solanum-lycopersicum

Eti Rohayati, SP – Modul Agribisnis Tanaman Sayuran 2021

https://distan.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/3-jenis-pengolahan-tanah-dan-lahan-pertanian-25

Bagikan Ke: