Di saat pembelajaran daring, guru di tuntut untuk menerapkan model dan metode juga memanfaatkan berbagai aplikasi saat pembelajaran. Pembelajaran dilakukan secara daring demi keselamatan kita semua. Walaupun masa pandemi covid-19 sempat membuat kita kaget dengan pembelajaran daring namun peerta didik berhak untuk terus mendapat Pendidikan. Saya telah meneliti dalam PTK saya tahun ajaran 2020 – 2021 semester genap di kelas IX materi iklan, bahwa peserta didik sangat tertarik dengan penggunaan IT dan platform atau aplikasi yang menarik saat pembelajaran.
Peserta didik sekarang, yang sebagian orang menyebutnya dengan sebutan generasi z adalah tipe pembelajar yang lebih menyukai penggunaan IT, warna, bentuk yang menarik dan berbagai hal yang terhubung dengan media social. Mereka suka dengan penggabungan seni dan akan lebih mengerti jika dihubungkan dengan lingkungan sekitar mereka. Oleh karena itu, saya memanfaatkan aplikasi canva dalam pembelajaran daring.
Awal bulan Agustus, pembelajaran memasuki dasar 3.10: membandingkan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan beberapa teks khusus dalam bentuk iklan dengan memberi dan meminta informasi terkait produk dan jasa, sesuai dengan konteks penggunaannya 4.10: menangkap makna secara kontekstual terkait fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan teks khusus dalam bentuk iklan, pendek dan sederhana, terkait produk dan jasa.. Peserta didik sudah mulai merasa bosan dan tidak ada motivasi belajar, terutama di kelas IX C karena mereka ingin sekolah seperti biasa. Dalam hal ini banyak faktor baik internal maupun eksternal yang terjadi saat proses pembelajaran. Tidak jarang saat google meet, hanya 5 atau 10 orang yang mengikuti dari total 26 peserta didik. Saat pemberian tugas yang ditautkan di google classpun tidak jauh berbeda.
Berangkat dari hal tersebut, guru dituntut untuk melakukan metode pembelajaran daring interaktif. Di pembelajaran Bahasa Inggris untuk materi iklan, pertemuan pertama saya hanya melakukan google meet dan memberikan tugas di buku paket.
Pada pertemuan ke dua, saya memanfaatkan dan memperkenalkan salah satu aplikasi yang disebut canva kepada peserta didik kelas IX. Awalnya mereka tidak merespon dengan baik saat kegiatan mengamati, menanya maupun mengumpulkan informasi, kemudian saat kegiatan mengasosiasi dan mengkomunikasi mereka mulai tertarik. Hal ini terbukti saat penugasan dan diskusi mereka mencoba langsung dan hasilnya luar biasa. Peserta didik mulai memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin tahunya tentang aplikasi canva untuk membuat iklan yang menarik.
Pada pertemuan ke tiga, peserta didik antusias menampilkan hasil karya dan membagikannya ke media social. Mereka bahkan mencari sumber belajar lain terkait materi yang sedang dipelajari. Mereka juga dengan motivasi yang jauh lebih baik berbagi ilmu bahwa ada aplikasi yang serupa tapi berbeda. Ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan wawasan sudah mereka tunjukkan. Keterampilan menulis, berbicara, menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif terjadi saat pembelajaran. Saya sangat puas dengan hasil perubahan nilai yang signifikan pada kelas IX di SMPN 4 Maja Kabupaten Majalengka. Maka saya menyimpulkan bahwa penggunaan aplikasi canva dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan menulis dalam materi iklan KD 3.10 dan 4.10 di kelas IX.